BAB I
PENDAHULUAN
A. latar
belakang masalah
Menulis pada hakikatnya adalah upaya
mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam
bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi, semakin hari
aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni.
Ada banyak jenis tulisan yang dapat
dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah mewujudkan hal-hal
yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini, kumpulan karya
tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah,
buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan
ilmu dari dunia maya. Perkembangan dunia tulis menulis demikian pesatnya.
Bentuk karya tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi hakikatnya, karya tulis
terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi. Satu diantara jenis
tulisan non-fiksi yang banyak kita temukan adalah karya tulis ilmiah populer.
Istilah karya ilmiah digunakan untuk
sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam
hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian ilmiah.
Sebagai contoh tulisan yang berupa petunjuk teknik atau bahkan cerita
pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil penelitian ilmiah
tetapi disajikan dalam bentuk yang mendalam sebagai hasil ilmiah. Itulah
sebabnya tulisan tentang bagaimana bercocok tanam jagung, pemeliharaan ikan
bandeng, proses pembuatan es, dapat disajikan secara ilmiah. Sedangkan istilah
tulisan ( karya tulis) dimasukkan, untuk menyatakan karangan yang disusun
berdasarkan ide penulisnya yang diperkuat oleh data serta pernyataan dan gagasan
orang lain.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas maka dalam makalah ini
dapat rumusan-rumusan asalah sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian Menulis Karya
Ilmiah Populer?
2.
Apakah perbedaan karya ilmiah murni dengan
karya ilmiah populer?
3.
Apa ciri-ciri karya ilmiah populer?
4.
Bagaimana tahapan dalam menulis
karya ilmiah populer?
C. Manfaat
Karya Ilmiah Populer
Dalam menulis makalah ini kami mendapatkan banyak
sekali manfaat dari segi akademik maupun non akademik. Manfaat tersebut
diantaranya:
a.
Mengetahui seluk beluk Karaya ilmiah
populer.
b.
Mengetahui langkah-langkah dalam penulisan
karya ilmiah populer.
c.
Memperkaya wawasan penulis tentang
jenis-jenis karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah Populer
Untuk
memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila
dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah,
dan populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh
tentang jenis tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.
1.
Tulisan
Tulisan, menurut Suseno (dalam
http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan
sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan
gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan
orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya
mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan
informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih
utuh.
2.
Ilmiah
Karya ilmiah
adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode
ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan
tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti
objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan
konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas
penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa
suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja,
melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya
secara professional.
Contoh dari karya tulis ilmiah seperti
definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah, Skripsi, tesis,
disertasi, dan lain-lain.
3.
Populer
Dalam Kamus
Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang
banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada
umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada
penggunaan bahasa yang popular lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh
masyarakat pembacanya yang begitu beragam. Menurut Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com)
karya imiah popular adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu
pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan
sehari – hari. “Tulisan ilmiah: tulisan yang
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”.
(Eko Susilo, M. 1995:11).
Sementara
itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan
sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan,
sedangakan ilmiah popular diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga
mudah dipahami oleh masyarakat awam. Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan
dengan artikel atau gaya penulisan karya ilmiah. Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik
kesimpulan yang semoga komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan karya
tulis ilmiah popular. Seperti yang dikatakan di atas, bahwa secara otomatis
popular proses reduksi makna ilmiah dari
makna aslinya ketika digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di
satu sisi kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata popular adalah
takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah popular adalah karya tulis yang berpegang
kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam.
B. Perbedaan Tulisan Ilmiah Popular
Dengan Tulisan Ilmiah Murni
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni
(skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian
yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan
sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah populer
ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat
umum.
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer
cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya
Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang
ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan
sebagai berikut.
1.
Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat
dibuktikan
2.
Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret),
sistematis (sesuai dengan langkah kerja).
3.
Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau
mengurangi ssuatu); objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
4.
Penyimpulan : berdasarkan fakta dan
tidak emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.
Mengenali dan merumuskan masalah
2.
Menyusun kerangka berpikir dalam
rangka penarikan hipotesis.
3.
Merumuska hipotesis ( dugaan hasil
sementara )
4.
Menguji hipotesis
5.
Menarik kesimpulan
Secara
terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1.
Bahan : Menyajikan fakta objektif
2.
Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal
tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3.
Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan,
mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
4.
Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului
dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
C. Langkah-langkah
dalam menulis karya ilmiah populer
Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses
menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni: (1) tahap pra-penulisan, (2) tahap
penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya proses ini akan
menjadi empat tahap, yaitu:
1.
Tahap persiapan (pra-penulisan).
2.
Tahap inkubasi.
3.
Tahap iluminasi.
4.
Tahap verifikasi/evaluasi.
Hampir semua
proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain)
melalui keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:
Pertama, tahap
persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik
tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati,
dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Kedua, tahap
inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya
sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah
atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang
mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Ketiga, tahap
iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang
telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika
hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu
segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya
tidak berlangsung lama.
Keempat, tahap
terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap
iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus
tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang
perlu ditambahkan, dan lain-lain.
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang
peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa
menghilangkan esensinya.
Sejalan dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian penulisan karya ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf dan penguasaan komposisi atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:
Sejalan dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian penulisan karya ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf dan penguasaan komposisi atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1.
Paragraf
Paragraf yang baik harus memenuhi
unsur: (1) kalimat topik dijelaskan secara tegas ide pembatasan, (2) memiliki
kalimat pengembang, (3) memiliki kalimat penyimpul, (4) memiliki koherensi, dan
(5) memiliki keutuhan.
2.
Komposisi atau esai Komposisi ialah
tulisan yang terdiri atas 3 sampai 5 paragraf karena sifatnya uraian bebas,
komposisi biasa disebut dengan esai. Dalam bentuk lain, komposisi ini berupa
tulisan opini untuk surat kabar, kolom majalah, teks pidato, ulasan buku, atau
komentar. Jenis wacana dalam tulisan ini umumnya eksposisi dan argumentasi
3.
Pengembangan komposisi Sama dengan
struktur paragraf, struktur komposisi terdiri atas: pembuka, isi dan penutup.
D. Menyusun Karya Ilmiah Populer
Menurut Yon’s Revolta (2006) ada beberapa tips yang bisa membantu dalam
penyusunan karya ilmiah populer:
1.
Pada dasarnya, karya ilmiah populer
adalah karangan yang mengandung unsur ilmiah, berdasar fakta, altualitasnya,
tapi lebih kepada sisi ilmiahnya (mengajarkan atau menerangkan sesuatu). Contoh
“Bagaimana merawat wajah”, “Bagaimana beternak itik”, dasb.
2.
Jika dalam sebuah kilom, yang
ditekankan adalah opini dan pandangan penulisnya, dalam karya ilmiah populer
yang lebih ditekankan adalah unsur mendidikanya. Untuk itu, akan lebih baik
kalau kita menghadirkan diri dari unsur subjektifitas uang terlalu kental.
3.
Sumber tulisannya bisa kita ambil
dari karya-karya akademik yang kaku. Alangkah lebih baik jika, hasil penelitan,
peper, skripsi, tesisi di sebarkan kepada masyarakat luas dengan bahasa yang
sederhana, singkat dan jelas dalam bentuk larya ilmiah populer ini.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Perlu
ditekankan bahwa sebagai sebuah titian yang menjembatani dunia ilmiah dengan
masyarakat umum, tulisan ilmiah populer memiliki peran penting dalam misi
pencerdasan kehidupan umat. Standar kecanggihan sebuah tulisan ilmiah populer
tidaklah terletak pada bahasa ilmiah yang bejibun dan membingungkan. Justru ia
menemukan nilainya di pemilihan bahasa yang mampu dicerna orang banyak. Di
situlah ia menemukan hakikat populer yang melekat di ujung namanya.
B. Saran
Selamat berjuang dan berkarya. Tulisan yang bagus
tidak serta muncul dengan simsalabim, tapi melalui proses panjang yang
membutuhkan kesabaran membaja. Di sanalah justru nilai jihadnya terkandung.
DAFTAR
PUSTAKA
Ajusniye 2005. Perbedaan Tulisan Ilmiah Populer dengan
Tulisan Ilmiah Murni. (online) tersedia: http://ajusniye.multiply.com/journal/item/.di unduh
22/4/2012.
Hakim, M. Arief. 2004. Menulis Artikel di Media, Dari
Pemula Sampai Mahir. Bandung: Nuansa Cendekia.
Irsyad Azizi. 2007. Mengenal Karya Tulis Ilmiah
Populer. (online)
No comments:
Post a Comment