Sunday, July 5, 2015

MAKALAH WACANA DESKRIPSI DAN NARASI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mengarang merupakan suatu kegiatan yang kompleks, karena melibatkan serangkaian aktivitas seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami cepat yang dimaksudkan oleh pengarang.
Sebenarnya seseorang memiliki pengetahuan tentang karangan deskripsi dan narasi, setidak-tidaknya pengalaman membaca. Dari bacaan yang beranekaragam, dapat diramalkan ada yang berjenis deskripsi dan ada pula yang berjenis narasi. Pengetahuan tersebut sebaiknya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tepat dan benar.
Wacana merupakan tataran paling tinggi dalam hierarki kebahasaan. Wacana dapat didefisinikan sebagai suatu bahasa di atas kalimat yang susunannya berkeseimbangan dan membentuk satu kesatuan yang padu dan utuh. Dalam dunia tulis-menulis, yang dimaksud dengan wacana adalah kumpulan paragraf yang memiliki sebuah konsep utuh dengan pemahaman yang utuh pula. Dengan kata lain, wacana merupakan kumpulan paragraf yang berisi konsep atau gagasan utuh yang di uraikan secara sistematis dan logis.
Dalam ekposisi telah dikemukakan, bahwa untu menyajikan suatu analisa proses dapat pula dipergunakan tehnik narasi. Narasi semacam ini dinamakan narasi ekpositoris, karena sasaran yang ingin dicapai adalah ketepatan informasi mengenai suatu peristiwa yang dideskripsikan. Jadi, sasarannya sama dengan ekposisi, yaiutu memperluas pengetahuan orang lain.
Narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana dan sasaran utamanya adalah tindak-tindak yang dijalin dan di rangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Narasi adalah wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
     Wacana deskripsi merupakan wacana yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan apa yang ditulis dalam wacana tersebut. Dengan kata lain wacana deskripsi adalah wacana yang bertujuan memberikan kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan sebagainya yang disampaikan penulis.
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penulis membuat makalah yang berjudul “Wacana Deskripsi dan Narasi”.


B.     Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian dari wacana deskripsi dan narasi?

2.    Apa saja tujuan dari wacana deskripsi dan narasi?

3.    Apa ciri-ciri dari masing-masing wacana deskripsi dan narasi?


C.    Tujuan    
1.    Menjelaskan tentang pengertian wacana deskripsi dan narasi.

2.    Menjelaskan tujuan dari wacana deskripsi dan narasi.

3.    Menjelaskan ciri-ciri dari wacana deskripsi dan narasi.
D.    Manfaat
Dengan mempelajari makalah wacana deskripsi dan narasi ini, pembaca dapat mendapat manfaat sebagai berikut:
1.    Menguraikan dan mengidentifikasi tentang pengertian wacana deskripsi dan narasi.
2.    Menguraikan dan menjelaskan apa saja yang menjadi tujuan dari wacana deskripsi dan narasi.
3.    Menguraikan ciri-ciri dari wacana deskripsi dan narasi.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Deskripsi
1.    Pengertian Deskripsi
Akhadiah Sabarti mengemukakan bahwa, wacana deskripsi adalah karangan yang ditulis untuk mendeskripsikan atau memberikan, menggambarkan atau melukiskan suatu objek sehiggga  pembaca memiliki penghayatan seolah-olah menyaksikan dan mengalaminya sendiri” (1997: 1-6).
Menurut Keraf Gorys, deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berubah mengajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang, atau sensasi” (1995: 16).
Sedangkan Darma dan Kaka mengemukakan bahwa, deskripsi adalah wacana yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pebaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu” (2007: 238).
Jadi wacana deskripsi adalah karangan yang ditulis untuk memberikan gambaran, melukiskan suatu objek sehingga pembaca seakan-akan melihat atau mengalaminya sendiri.

2.    Jenis Wacana Deskripsi
Menurut Sudaryat Yayat (2009: 170) wacana deskripsi dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a. Deskripsi ekspositoris adalah menitikberatkan penggambaran objek yang dapat memberikan informasi kepada pembaca tanpa ada niat menggugah imajinasi pembaca.
Contoh :
Danau toba
Danau Toba adalah danau terluas di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer serta kedalaman terjauh kira-kira 400 meter yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia 
di tengah Danau Toba terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir yang berada pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut. Dan di tengah Pulau Samosir ini masih ada lagi dua danau indah yang diberi nama Danau Sidihoni dan Danau A Natonang 
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat letusan gunung berapi super (Gunung Toba) sekitar 73.000-75.000 yang lalu. Kira-kira 2.800 km kubik bahan-bahan vulkanik dimuntahkan gunung tersebut saat meletus, dan debu vulkanik yang ditiup angin menyebar ke separuh wilayah bumi. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 kilometer di atas permukaan laut.
Menurut perkiraan, letusan gunung berapi super tersebut menyebabkan kematian massal dan menyebabkan kepunahan pada beberapa spesies mahluk hidup 
Letusan Gunung Toba mempengaruhi peradaban dunia. Diperkirakan, letusan maha dahsyat ini menyebabkan terjadinya perubahan cuaca bumi dan mulainya zaman es 
Danau Toba mendapatkan perhatian khusus dari para peneliti tingkat dunia, seperti Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University 
Danau bertipe vulkanik ini merupakan danau terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di 
Sandra Afrika. Secara administratif, Danau Toba membentang di tujuh kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Simalungun.
Daerah sekitar Danau Toba memiliki hutan-hutan pinus yang tertata asri 
Di Tomok (Pulau Samosir) terdapat Makam Raja Sidabutar, yang usianya sudah 500 tahun. Juga terdapat Patung Sigale-Gale (Patung yang bisa menari)                                                                                                    
Di pinggiran Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang sangat mempesona
Danau Toba punya legenda yang hidup sejak ribuan tahun lalu dan itu membawa 
berkah bagi penduduk yang berdomisili di sekitar Danau Toba dengan berbagai aktivitas keseharian. 
Danau Toba merupakan tempat berkembang biaknya ikan batak (Neolissochillus thienemanni) yang punya nilai sejarah dan budaya tinggi. 
Setahun sekali diadakan Pesta Rakyat Danau Toba. 
Di era 1990-an, tepatnya sebelum tahun 1997, Danau Toba menjadi destinasi favorit para turis-turis luar negeri, terutama berasal dari Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman, Jepang, Korea, bahkan ada juga yang berasal dari Amerika.

b.    Deskripsi sugestif adalah menitikberatkan penggambaran objek yang dapat menggugah daya khayal pembaca sehingga serasa melihat atau menyaksikan sendiri objek yang disuguhkan penulis.
Contoh :
Pantai Suwuk
Pantai Suwuk, tempat wisata yang menakjubkan. Pantai ini berlokasi di desa Suwuk, kecamatan Puring, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Gapura “Selamat Datang” dengan cat orangenya selalu menyambut ramah kunjunganku ke pantai ini. Pohon-pohon kelapa sawit berjajar sepanjang jalan menemani langkah kakiku menapak hamparan pasir putih berkilauan. Segeralah tersajikan ciptaan Sang Hyang Wenang sebagai seniman paling Agung. Birunya air laut dan perahu-perahu nelayan bagaikan komposisi yang membentuk noktah-noktah kecil di batas cakrawala. Ombak putih berbuih, bergulung-gulung menjadi lambang kesucian alam yang harus tetap dijaga. 
Di sebelah barat,  terdapat batu-batu besar yang disusun memanjang menuju bibir pantai sebagai wahana bagi para  pengunjung yang ingin memancing. Yang menarik adalah pemandangan pegunungan kapur yang memanjang dari utara sampai selatan dan pegunungan itu berakhir di pantai ini. Bagi para pengunjung yang ingin berlayar menuju ke pegunungan tersebut, dapat menyewa perahu-perahu yang telah disediakan. Sepasang pemuda-pemudi terlihat sedang berlayar, mengarahkan perahu ke pegunungan tersebut, menudingkan jari ke atas, ke arah matahari yang terbenam di antara awan berwarna emas, ungu, dan merah terang yang menandakan hari telah sore.
Warung-warung bambu dengan jajanan khas mereka berjajar di tepi pantai siap menggoda perut-perut yang sedang lapar. Berkunjung ke pantai Suwuk menjadi tidak sempurna jika tidak menyempatkan untuk mampir sekedar menikmati makanan khas di pantai ini. Para pengunjung seperti disuguhkan jamuan sembari menikmati lukisan alam yang menakjubkan.  


3.    Ciri-ciri Karangan Deskripsi
Menurut Keraf Gorys (1995: 17) ciri-ciri karagan deskrpsi ada 3. Yaitu :
a.    Menggambarkan atau melakukan sesuatu.
b.  Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dan dilakukan dengan melibatkan kesan indera.
c.    Mambuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri dan mengalami sendiri cerita tersebut.

4.    Tujuan Wacana Deskripsi
Menurut Keraf Gorys, “tujuan menulis deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari dengan hidup-hidup tentang apa yang diserap penulis melalui pancainderanya, merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung(1995: 17).
Sedangkan Indrastuti dan Nur’aini (2012: 31-32), menjelaskan bahwa tujuan wacana dekripsi yaitu memberikan kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan sebagainya yang disampaikan penulis.
Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang bisa ditangkap dengan panca indera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan kota, tikus-tikus selokan atau kuda balapan, wajah seorang yang cantik molek atau seorang yang putus asa, alunan musik atau gelagar guntur, dan sebagainya.

5.    Pola-pola Wacana Deskripsi
Menurut Darma dan Kaka (2007: 238-240) wacana deskripsi mempunyai pola pengembangan, yaitu sebagai berikut:
a.    Pola Spesial
Pola spesial merupakan pengembangan paragraf yang berdasarkan ruang dan waktu
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.
b.    Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang dikembangkan dengan didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Dalam pola ini, penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap hal yang digambarkan.
Contoh:
“Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dan tebing di atas jalan. Medasing menegakkan dirinya sambil menghadap ke muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju sekalian temannya sejajar dengan dia”.
c.    Pola Topik
Pola topik berpatokan aspek-aspek tertentu. Misalnya, apabila yang digambarkan itu diri seseorang. Yang dikemukakan adalah ciri-ciri menonjol pada orang itu: keadaan fisik, perilaku, dan ciri-ciri lainnya.
Contoh:
Kedua mata Kartawi masih menerawang ke depan. Dan, mengapa dari belakang permukaan bumi yang berpendar itu tiba-tiba Kartawi melihat citra Jum, istrinya. Entahlah, tiba-tiba Kartawi merasa ada tekanan menusuk dadanya. Ada segumpal sabut kelapa mengganjal kerongkongannya. Otot-ototnya serasa kehilangan tenaga. Jemari yang menggenggam gagang cangkul, mengundur. Kepalanya pun tertunduk.



B.     Narasi
1.    Pengertian Narasi
Menurut Indrastuti dan Nur’aini, “wacana narasi merupakan wacana yang berisi penceritaan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu” (2012: 30).
Darma dan Kaka mengungkapkan bahwa, “narasi adalah wacana yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu” (2007: 237).
Sudaryat Yayat (2009: 169) menjelaskan bahwa, “wacana narasi adalah wacana yang isinya memaparkan terjadinya suatu peristiwa, baik peristiwa rekaan maupun kenyataan”.
Sedangkan menurut Keraf Gorys, “narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa atau kejadian, sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri oleh para pembaca” (1995: 17).
Jadi wacana narasi adalah karangan yang bebrbentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa atau kejadian baik rekaan atau kenyataan, sehingga peristiwa tersebut seolah-olah dialami oleh para pembaca.

2.    Jenis Wacana Narasi
Menurut Indrastuti dan Nur’aini (2012: 30-31), wacana narasi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a.    Wacana Narasi Eksposisi
Wacana narasi eksposisi merupakan karangan yang bertujuan menggugah pikiran pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan.

Contoh :
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai samudera hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda dan kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.

b.    Wacana Narasi Sugesti
Wacana narasi sugesti adalah karangan yang berusaha memberikan makna pada peristiwa atau lebih menggunakan bahasa konotatif untuk memberikan kesan imajinasi.

Contoh : Hari ini adalah hari paling menyebalkan bagiku. Alarem yang biasanya membangunnkanku hari itu tidak berbunyi. Betapa terkejutnya aku ketika melihat salah satu tugas yang belum terselesaikan. Dengan cepat aku menyelesaikan tugas dan bergegas mandi. Kebingunganku bertambah karena jam telah munujukan pukul 06:50 WIB. Sarapanpun takku hiraukan. Ku berjalan dengan cepat menuju halte. Aku bertambah jengkel karena bus kota tidak ada yang mau berhenti karena sudah penuh dengan penumpang. Pukul 07.00 wib aku sampai di sekolah. Guru yang seharusnya sudah datang ternyata berhalangan datang karena beliau sakit.



3.    Unsur-unsur Wacana Narasi
Menurut Indrastuti dan Nur’aini (2012: 31), sebuah wacana narasi dapat dibangun dengan unsur-unsur antara lain:
a.    Tema
Tema yaitu pokok pembicaraan yang menjadi dasar penceritaan penulis.
b.    Alur
Alur yaitu jalinan cerita, bagaimana peristiwa demi peristiwa disusun sedemikian rupa sehingga dapat terjalin dengan baik.
c.    Watak atau Karakter
Watak atau karakter yaitu berhubungan dengan perangai pelaku atau tokoh dalam suatu narasi.
d.   Suasana
Suasana berhubungan dengan dengan kesan yang ditimbulkan sehingga pembaca dapat membayangkan dan merasan suasana yang terjadi.
e.    Sudut Pandang
Sudut pandang berhubungan dengan cara berpikir penulis terhadap peristiwa yang terjadi, misalnya sebagai orang pertama yang bercerita pengalamannya atau sebagai orang ketiga yang bercerita tentang pengalaman orang lain.

4.    Ciri-ciri Wacana Narasi
Keraf Gorys (2000: 136) menjelaskan bahwa wacana narasi mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
a.    Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
b.    Dirangkai dalam urutan waktu.
c.    Berusaha menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”.
d.   Ada konfli.

5.    Tujuan Wacana Narasi
Menurut Keraf Gorys, “wacana narasi bertujuan untuk menyajikan suatu peristiwa kepada pembaca, mengisahkan apa yang terjadi dan bagaimana kejadian itu berlangsung” (1995: 18).
Tujuan wacana narasi yang lainnya, yaitu:
a.    Memberikan informasi atau wawasan kepada pembaca.
b.    Memberikan informasi berupa pengalaman secara estetis kepada pembaca.
c.  Memberikan informasi dengan adanya kronologi sebuah peristiwa dan dilengkapi dengan unsur-unsur narasi.
d.   Menyampaikan atau menceritakan sebuah pengalaman untuk hiburan masyarakat.
e.    Menceritakan fakta atau kenyataan tentang kejadian yang telah terjadi.

6.    Langkah-langkah Menulis Wacana Narasi
Menurut Keraf Gorys (1995 : 140 ) langkah-langkah menulis wacana narasi ada 6 langkah, yaitu
Sebelum menulis sebuah wacana narasi, sebaiknya menentukan langkah-langkah membuat wacana narasi terlebih dahulu. Langkah-langkah untuk menulis wacana narasi, yaitu:
a.    Menentukan tema yang akan disampaikan.
b.    Menentukan sasaran pembaca.
c.    Merancang peristiwa utama yang akan disampaikan dalam bentuk alur.
d.   Membagi peristiwa umum di bagian awal, tengah, dan akhir cerita.
e.    Merinci peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
f.     Membuat dan menyusun tokoh/perwatakan, latar, serta sudut pandang.

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pengertian dari wacana deskripsi adalah suatu karangan yang dibuat untuk mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan sebuah objek tertentu dengan cara yang sehidup-hidupnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalami hal tersebut. Sedangkan pengertian dari wacana narasi yaitu karangan yang dibuat untuk menyajikan sebuah peristiwa dengan urutan kronologinya dengan tujuan memberikan amanat atau memberikan pengalaman kepada pembaca.

B.   Saran
1.  Saran bagi Mahasiswa
   Dengan adanya penjelasan dan contoh tentang wacana deskripsi dan narasi, Mahasiswa diharapkan mau mencoba membuat dan menulis sebuah wacana yang benar.
2.    Saran bagi Dosen
   Dalam menulis sebuah wacana deskripsi dan narasi, dosen sebaiknya lebih kreatif dan inisiatif serta harus mampu mengajarkan materi ini dengan baik. Dosen mengaktifkan siswa dengan mengadakan sebuah acara atau lomba untuk berlatih membuat wacana deskripsi dan narasi.






DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis I: Buku Materi Pokok EPNA. Dirjen Dikdasmen, Depdikbud: Jakarta.

Aliyah Darma Yoce, Rosdiyanto Kaka. 2007. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Pustaka Setia: Bandung.
Indrastuti Novi, Wahyuningsih Nur’aini. 2012. Panduan Praktis Penulisan Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia. New Elmatera: Yogyakarta.
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Nusa Indah: Ende-Flores.
…………….. 1987. Argumentasi dan Narasi. Gramedia: Jakarta
…………….. 1995. Eksposisi.Grasindo: Jakarta.
Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana: Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik. YramaWidya: Bandung.

1 comment:

  1. Harrah's Hotel and Casino - Mapyro
    Find your way around the casino, find where everything 경기도 출장샵 is 강릉 출장안마 located with 통영 출장샵 these mapyro 충주 출장안마 Harrah's Casino and Harrah's 부천 출장샵 Resort is located near a casino and hotel in

    ReplyDelete