by @agus wahyu priutomo
SURAT REFERENSI DAN REKOMENDASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, seorang pengusaha sering diminta
untuk memberikan referensi mengenai keadaan suatu pengusaha atau perusahaan.
Pada umumnya orang lebih mempercayai referensi yang dibuat oleh pihak bank
dibanding dengan referensi dari pengusaha atau perorangan. Hal ini dikarenakan
hanya pihak bank yang mempunyai hubungan lebih luas dan intens dengan
perusahaan serta pihak bank lah yang lebih mengetahui keadaan dan kredibilitas
perusahaan yang menjadi nasabahnya.
Disamping surat referensi,
dikenal pula surat
rekomendasi. Perbedaan antara keduannya terletak pada
aspek kerahasiannya. Surat referensi bersifat rahasia, berisi keterangan baik
dan tidak baik. Sedangkan, surat rekomendasi tidak bersifat rahasia dan lebih
menonjolkan pujian dan kebaikan seseorang. Selain itu, surat referensi dibuat
atas permintaan pihak lain yang membutuhkan informasi mengenai orang yang
disebutkan dalam surat referensi, sebaliknya surat rekomendasi dibuat atas
permintaan orang atau pihak yang diterangkan dalam surat tersebut, dan dapat
dibaca dan dimiliki oleh orang yang diterangkan dalam surat rekomendasi
tersebut.
Kenyataannya di masyararakat, sebagian orang merasa kesulitan ketika
mendapatkan perintah untuk membuat referensi atau pun rekomendasi. Banyak
sekali indikator yang menyatakan bahwa
mengapa seseorang tak mampu membuat surat referensi dan rekomendasi.
Mungkin disebabkan oleh ketidakfahaman siapa yang harus diminta menjadi pemberi
rekomendasi atau mungkin tidak mengetahui cara pembuatan surat referensi dan
rekomendasi.
Dari
latar belakang di atas, maka penulis berminat untuk menulis makalah dengan
judul “Surat Referensi dan Rekomendasi”. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
agar pembaca mampu membuat surat referensi dan rekomendasi secara tepat dan
benar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah, penulis
mengidentifikasikan
permasalahan
sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan surat referensi dan rekomendasi?
2.
Apa macam-macam dari surat referensi dan rekomendasi?
3.
Apa saja fungsi atau penggunaan surat referensi dan rekomendasi?
4.
Bagaimana cara menulis surat referensi dan rekomendasi yang baik dan benar?
5.
Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat referensi dan
rekomendasi?
6. Apa saja contoh
contoh dari surat referensi dan rekomendasi yang baik?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dari
surat referensi dan rekomendasi.
2. Untuk menjelaskan macam-macam surat
referensi dan rekomendasi.
3. Untuk menjelaskan fungsi atau
penggunaan surat referensi dan rekomendasi.
4. Untuk menjelaskan cara menulis surat
referensi dan rekomendasi yang baik
dan benar.
5. Untuk
menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat referensi dan
rekomendasi.
6.
Untuk menjelaskan contoh contoh surat referensi dan rekomendasi yang baik.
D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini, adalah untuk
memenuhi informasi pembaca
tentang surat referensi dan rekomendasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Referensi
1. Pengertian
Adlan Ali dan Tanzili (2006: 39)
menjelaskan bahwa surat referensi adalah surat yang isinya menyatakan hal atau
faktor yang menyangkut sebuah instansi, perusahaan, atau badan usaha.
Sedangkan menurut Suprapto (2014: 84) surat
referensi adalah surat yang dibuat oleh seorang atas nama pribadi atau dinas
yang berisi keterangan tentang keadaan baik buruknya pribadi seseorang karena
diminta oleh pihak lain.
Dari penjelasan definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa surat referensi dibuat untuk menyatakan hal-hal yang di
dalamnya berisi evaluasi atau penilaian tentang sifat dan kepribadian baik
buruknya seseorang atau sebuah instansi, perusahaan, atau badan usaha.
Surat referensi berisi
keterangan-keterangan yang sesungguhnya, bahkan yang bersifat rahasia
sekalipun. Pemberi referensi tidak boleh memberikan keterangan palsu, dan yang
lebih utama isi surat tersebut hanya boleh diketahui oleh pembuat referensi
sendiri dan pihak yang memintanya.
2. Macam-macam Surat Referensi
Menurut Adlan Ali dan Tanzili (2006: 38) referensi
ada dua macam, yaitu:
a. Referensi dagang yang berarti
menunjuk relasi dagang yang sudah sering
berhubungan. Referensi ini harus
dibuat seobjektif mungkin.
b.
Referensi bank yang berarti menunjuk bank yang dapat memberikan
informasi tentang likuiditas perusahaan
tersebut.
Sedangkan
menurut Suprapto (2014: 84) surat referensi ada tiga macam jika dilihat dari
isi dan pihak yang mengeluarkannya, yaitu:
a. Surat Referensi Jabatan,
yaitu surat referensi yang dibuat oleh pejabat
instansi,
perusahaan, atau organisasi yang berisi keterangan mengenai
keadaan
pihak yang menjadi anggota atau mantan anggota komunitasnya.
b. Surat referensi niaga/dagang, yaitu surat referensi yang dibuat oleh pihak
b. Surat referensi niaga/dagang, yaitu surat referensi yang dibuat oleh pihak
badan
usaha, toko, atau lainnya yang berisi keterangan keadaan pihak yang
pernah
menjadi relasi dagangnya.
c. Surat referensi bank, yaitu surat
referensi yang dibuat oleh pihak bank yang
berisi keterangan tentang kepribadian
pihak yang pernah menjadi
nasabahnya,
baik kejujurannya, kedisiplinannya, tanggung jawabnya,
keadaan
rekeningnya, dan lain-lain yang diperlukan.
3. Fungsi atau Penggunaan Surat Referensi
Pada
dasarnya, manfaat atau fungsi surat referensi tidak dapat dipisahkan dari jenis
dan isi surat tersebut (Suprapto, 2014: 85).
a. Bagi pihak yang meminta surat referensi jabatan, surat referensi berfungsi
a. Bagi pihak yang meminta surat referensi jabatan, surat referensi berfungsi
untuk
mengetahui latar belakang pendidikan, kepribadian, kecakapan, dan
lainnya
, yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan
diterima atau tidaknya seseorang dalam suatu komunitas
yang
baru.
b.
Bagi pihak peminta surat referensi dagang/ niaga, surat referensi berfungsi
untuk
mengetahui latar belakang kepribadian seseorang berkenaan dengan kejujuran
dalam usaha dagang/ niaga, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan sejauh mana kerja sama dagang yang akan
dilakukan.
c. Bagi pihak peminta surat referensi
bank, surat referensi berfungsi untuk mengetahui latar balakang kepribadian
seseorang dan kemampuannya berkaitan dengan bidang usaha/ niaga, sehingga dapat
dipergunakan sebagi bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam
menjalin kerja sama, pemberian pinjaman, kredit barang, dan sebagainya.
4. Tata Cara Pembuatan atau Penyusunan Surat Referensi
Cara
penyusunan surat referensi mirip dengan surat rekomendasi. Secara garis besar
surat referensi mempunyai tiga bagian pokok (Suprapto, 2014: 86).
a. Kepala surat referensi, terdiri
atas:
1) kop surat pada umumnya, dibuat
lengkap beserta alamatnya
2) kata
petunjuk berupa kata “SURAT REFERENSI” ditulis simetris dengan
huruf
kapital semua
3) nomor surat biasanya ditulis di
bawah kata SURAT REFERENSI
4) alamat tujuan ditulis di bawah
nomor surat sebelah kanan atau sebelah
kiri.
b. Tubuh/ isi surat referensi, terdiri
atas:
1)
pendahuluan, untuk menjawab surat permintaan referensi dan pernyataan kesungguhan
pihak yang menerangkan
2)
identitas pihak yang diterangkan dan penjelasan mengenai kepribadian, kelakuan
atau karakternya, serta hal-hal lain yang dianggap perlu
3)
klausul penutup, berupa harapan dapat dimanfaatkan dalam surat tersebut dan
tidak ada jeleknya surat referensi diakhiri dengan kalimat “Walaupun demikian,
bila kelak terjadi hal-hal yang mengecewakan, kami tidak ikut bertanggung jawab,
dan maafkanlah kami”.
c. Kaki surat referensi, terdiri atas:
1) tempat dan tanggal
dikeluarkannya surat
2) identitas pembuat referensi,
berupa:
a) jabatan penanggung jawab
b) tanda tangan dan nama
terang
c) NIP, nomor anggota, atau
sejenisnya
d)
cap/ stempel lembaga.
5. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Surat Rekomendasi
a.
Objek yang diterangkan dalam surat referensi adalah pihak ketiga (bukan
yang
meminta) yang merupakan pihak yang pernah menjadi anggota sebuah
komunitas. Mungkin komunitas sekolah, badan usaha,
lembaga, atau instansiyang dimintai surat referensi.
b.
Sifat keterangan dalam surat referensi adalah rahasia karena surat tersebut
diminta oleh pihak lain dan diberikan kepada yang meminta tanpa sepengetahuan
pihak yang diterangkan. Karena sifatnya rahasia, maka penulis harus menuliskan
segala keadaannya secara sejujur-jujurnya.
c. Isi keterangan tentang pribadi
seseorang dalam referensi bukan hanya hal-hal
yang baik saja. Hal yang kurang baik mengenai kelakuan,
kecakapan, prestasi atau lainnya perlu diterangkan. Pembuat referensi
bertanggung jawab moral kepada Tuhan akan kebenaran keterangannya.
d. Pemberi keterangan tidak ikut
bertanggung jawab jika di kemudian hari
pihak yang diterangkan dalam referensi berkepribadian yang
menyimpang dari penjelasan dalam referensi. Perlu diketahui bahwa sifat dan
kepribadian seseorang dapat di pengaruhi oleh keadaan dan dapat berubah-ubah
sewaktu-waktu.
6. Contoh Surat Referensi
BANK
RAKYAT INDONESIA
BRI
CABANG TULUNGAGUNG
Jalan
Urip Sumoharjo 88 Tulungagung
SURAT
REFERENSI
No. 89/REF/BRI.17/IV/03
Yth.
Pimpinan CV Jati Murni
Jalan
Manggis 19
Solo
Membalas
surat saudara No.37/R/JM/III-03 tanggal 29 Maret 2003 tentang permohonan
referensi Toko Asrinda, kami sampaikan bahwa selama ini toko Asrinda menunjukkan sebagai nasabah kami yang
baik.
Toko Asrinda
sudah sering meminjam uang di BRI dan selalu tepat waktu untuk membayarnya.
Bahkan kadang-kadang sambil membayar angsuran juga menabung. Hanya saja
uang tabungan tersebut sudah diambil semua, dan saat ini sudah tidak
mempunyai pinjaman pada BRI kami.
Demikian
keterangan yang dapat kami berikan, semoga dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan. Jika dikemudian hari ternyata Toko Asrinda menunjukkan
keberadaanya yang kurang baik, maka kami tidak turut bertanggung jawab.
Tulungagung,
2 Maret 1997
Kabag
Perkreditan
Jiwanda
Aditya
|
(Sumber:
Suprapto. Penuntun Praktis Surat Menyurat
Dinas
Resmi Bahasa Indonesia. 2014: 92)
PT
KHARISMA UTAMA
Jalan
Tarumanegara No. 21
BANDUNG
No. : 12/KU/001 1
Juli 2001
Kepada Yth.
Direktur PT ABADI MUSTAQIM
Jalan Lemah Abang No. 21
CIREBON
Hal: Permintaan Referensi
Dengan Hormat,
Kami telah
menerima pesanan secara kredit beberapa partai barang elektronik dari Toko
MUJA MUNDU jalan Diponegoro No. 22 Majalengka. Sebagai referensi Toko MUJA
MUNDU menunjuk Bapak yang telah lama berhubungan.
Dalam hal
ini kami memohon kesediaan Bapak untuk menjelaskan tentang kemampuan dan
kejujuran Toko MUJA MUNDU dalam pembayaran hutang-hutangnya. Perlu kami
sebutkan bahwa jumlah pesanannya meliputi Rp 22.000.000,- (dua puluh dua
juta rupiah) dengan jangka waktu pembayaran tiga bulan selesai waktu
penyerahan.
Keterangan
Bapak sangat kami harapkan dan tentunya akan sangat kami rahasiakan demi
menjaga hubungan Bapak dengan seluruh relasi.
Atas
kesediaan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Hormat
kami,
PT
KHARISMA UTAMA
Dumadi
Direktur
(Sumber: Adlan Ali. Pedoman Lengkap Menulis Surat. 2006: 89)
|
B. Surat Rekomendasi
1. Pengertian
Menurut Dirgo Sabariyanto (1998: 264) kata
rekomendasi bermakna hal minta perhatian bahwa orang yang disebut dapat dipercaya,
baik (biasanya dinyatakan dengan surat) dan saran yang menganjurkan,
membenarkan, atau menguatkan.
Sedangkan menurut Suprapto (2014:76) surat rekomendasi adalah surat
yang dibuat oleh seorang pimpinan atau pejabat tertentu yang berisi keterangan
tentang keadaan pribadi sesorang karena diminta sendiri oleh pihak yang
bersangkutan untuk kepentingan pribadinya.
Dari
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa surat rekomendasi dibuat oleh
seorang pimpinan atau pejabat tertentu yang berisi penilaian terhadap
penerima rekomendasi, dengan tujuan memberikan pernyataan, penguatan,
pembenaran pemberi rekomendasi kepada penerima yang tertulis dalam surat
tersebut.
Berbeda dengan surat referensi yang bersifat rahasia. Surat
rekomendasi justru tidak bersifat rahasia, dan informasi yang diberikan oleh
pemberi referensi bersifat subyektif. Penilaian yang diberikan kepada penerima
referensi juga hanya bersifat positif.
2. Macam-macam Surat Rekomendasi
a. Surat rekomendasi kerja
Surat ini biasanya dibuat dan dikeluarkan oleh seorang atasan, pimpinan
organisasi/ perusahaan dan pejabat berwenang yang berada pada perusahaan atau
organisasi tertentu. Ditinjau dari isinya, surat ini terdiri dari tiga, yaitu:
1) Rekomendasi dari pemilik perusahaan kepada sub
perusahaan/perusahaan
lainnya. Isi
surat pada komponen pernyataan penilaian, biasanya menjelaskan data-data
berikut evaluasi dari pemberi rekomendasi mengenai profil sub perusahaan nan
diberi rekomendasi. Tujuan surat ini ialah meyakinkan para pelanggan bahwa sub
perusahaan penerima rekomendasi sangat baik untuk dikunjungi/ diajak kerja
sama.
2) Rekomendasi dari pimpinan
perusahaan kepada karyawannya.
Isi surat pada komponen
pernyataan penilaian, biasanya mengungkapkan data maupun fakta mengenai
karyawannya. Tujuan dari surat ini, agar pihak pemakai karyawannya di sub
perusahaan/perusahaan lain mengetahui keahlian nan dimiliki karyawan tersebut.
Diharapkan pihak penerima karyawan tepat dalam menempatkan posisinya.
3) Rekomendasi dari pemimpin
perusahaan kepada mantan anak buahnya.
Isi surat pada komponen
pernyataan penilaian, biasanya mengungkapkan data maupun fakta mengenai anak
buahnya semasa masih bekerja bersama. Sebaiknya sebagai pemberi evaluasi harus
memberikan informasi keadaan sebenarnya.
b. Surat rekomendasi sekolah
Ditinjau dari isinya, surat ini juga terdiri
dari tiga yaitu:
1) Surat
rekomendasi untuk dikirimkan mengikuti kejuaraan/pelatihan/tugas
belajar. Surat
ini dikeluarkan oleh kepala sekolah/ pejabat berwenang di forum pendidikan
tersebut kepada siswanya/ staff pengajarnya untuk mengikuti kejuaraan,
pelatihan, maupun tugas belajar.
2) Surat
rekomendasi buat memperoleh beasiswa. Surat ini dikeluarkan oleh
kepala sekolah/ pemimpin forum pendidikan kepada siswanya. Berisi
pernyataan evaluasi siswa yang diberi rekomendasi dengan tujuan
memberikan data-data siswa sebenarnya sehingga sebagai penguat agar
diberikan beasiswa.
3) Surat
rekomendasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi/ pasca sarjana.
Surat ini biasanya diminta oleh
perguruan tinggi, sebagai syarat untuk mendaftar pada forum pendidikan
tersebut. Tujuan surat ini bagi perguruan tinggi yaitu untuk melihat dan
mengukur tentang diri mahasiswa baru.
3. Fungsi atau Penggunaan Surat Rekomendasi
Suprapto (2014: 76) menjelaskan bahwa surat
rekomendasi mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
a. Bagi pihak yang
meminta, surat rekomendasi berfungsi sebagai dukungan moral karena isinya
membenarkan atau menguatkan terhadap hal-hal yang baik saja.
b. Bagi pihak yang
memberi, surat rekomendasi berfungsi sebagai sarana untuk menambah keakraban
dan menjaga hubungan baik dengan pihak peminta .
c. Bagi pihak yang
terkait (pihak ketiga), surat rekomendasi berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui identitas, kepribadian, atau karakter seseorang yang disebutkan di
dalamnya.
Jadi, pada akhirnya surat rekomendasi
dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan diterima atau tidaknya orang
tersebut dalam komunitasnya.
4. Tata Cara Pembuatan atau Penyusunan Surat Rekomendasi
Secara garis besar surat rekomendasi
mempunyai tiga bagian pokok (Suprapto, 2014: 86).
a. Kepala surat rekomendasi, terdiri
atas :
1) kop surat
pada umumnya, biasanya dibuat lengkap beserta alamatnya
2) kata petunjuk
berupa kata “SURAT REKOMENDASI” yang biasanya ditulis simetris dengan huruf
kapital semua
3) nomor surat
biasanya ditulis dibawah kata SURAT REKOMENDASI.
b. Tubuh/ isi surat rekomendasi,
terdiri atas:
1) pernyataan
kesungguhan pihak yang menerangkan
2) identitas
pihak yang diterangkan, berupa nama, tempat/tanggal lahir,
alamat, dan
lain-lain yang dianggap perlu
3) penjelasan
tentang kepribadian, kelakuan, atau karakter orang tersebut
4) klausul
penutup, berupa harapan dapat dimanfaatkannya surat tersebut.
c. Kaki surat rekomendasi, terdiri atas:
c. Kaki surat rekomendasi, terdiri atas:
1) tempat dan tanggal dikeluarkannya
surat
2) identitas
penanggung jawab
3) jabatan
penanggung jawab
4) tanda tangan
dan nama terang.
d. NIP, nomor anggota,
atau sejenisnya.
e. Cap/stempel (Suprapto, 2014: 87).
e. Cap/stempel (Suprapto, 2014: 87).
Menurut (Dirgo, 1998: 264) kata rekomendasi bermakna hal minta
perhatian bahwa orang yang disebut dapat dipercaya, baik (biasanya dinyatakan
dengan surat) dan saran yang menganjurkan, membenarkan, atau menguatkan. Berikut
contoh penggunaan surat rekomendasi.
a. Dia sudah mendapat rekomendasi kepala kantor.
b. Kepala instansi itu telah
menyetujui rekomendasi Lurah
Ngestiharjo.
Kata lain
yang dibentuk dari bentuk rekomendasi adalah merekomendasi. Penggunaanya dalam
kalimat seperti berikut ini.
c. Komisi ini telah merekomendasi pembentukan dewan
pengawas keuangan.
Kalimat permulaan surat rekomendasi
dapat berbentuk seperti berikut ini.
d.
Dengan ini kami menerangkan bahwa Saudara
Sumarjo, lahir di Kulon
Progo tanggal 16 Februari 1963, beragama
islam, beralamat di Sonopakis, Ngestiharjo
Bantul 55182 selama menjadi karyawan berperilaku baik dan mampu melaksanakan tugas dengan
baik.
e.
Dengan ini kami, Kepala SLTP 17 Yogyakarta, dapat menerima kepindahan
siswa
nama :
Punsitawati,
tempat, tanggal lahir : Pulaupanggung, 27
Maret 1974,
asal sekolah : SLTP Negeri Pulaupanggung,
agama :
Islam,
nama
orang tua : Siswandi dan menjadi
siswa kelas IIIA SLTP 17
Yogyakarta tahun pengajaran 1989/ 1990.
f. Berkenaan dengan surat Saudara nomor 190/Y/
PTPI/VIII/1982, tanggal 15
Maret
1982, kami tidak berkeberatan dan sangat menghargai ide saudara
demi
kelestariam kebudayaan jawa.
g. Berkaitan dengan surat Saudara tanggal 19 Mei
1997, nomor
105/F2/B3/1997,
perihal rekomendasi lomba penulisan puisi kepahlawanan,
dengan
hormat kami beritahukan bahwa kami mengizinkan
para siswa
SLTP dan
SMU di lingkungan Kanwil Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
untuk mengikuti Lomba Penulisan Puisi kepahlawanan dalam
rangka
memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November 1997.
h. Behubungan dengan surat Saudara nomor
104/S.F.Izin/IX/1997, tanggal 25
September
1997, perihal penggambaran gambar film sinetron berjudul
“Semua
Orang Tahu”, kami beritahukan bahwa kami tidak
keberatan
terhadap pelaksanaan pengambilan gambar
itu.
Kalimat penutup surat rekomendasi
dapat berbentuk seperti berikut ini.
i. Atas perhatian dan kerja sama
Saudara, kami ucapkan terima kasih.
j. Atas perhatian Saudara, kami
ucapkan terima kasih.
k. Rekomendasi ini dapat digunakan
seperlunya.
5. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi sebenarnya mirip
sekali dengan surat keterangan. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan surat rekomendasi yang membedakannya dengan surat
keterangan (Suprapto, 2014: 76).
a. Obyek
yang diterangkan dalam surat rekomendasi adalah pihak kedua (yang meminta) yang
merupakan alumni suatu sekolah, mantan pegawainya, dan mungkin juga masih aktif
belajar atau bekerja pada lembaga atau instansi yang dimintai surat
rekomendasi.
b. Sifat
keterangan dalam surat rekomendasi adalah tidak rahasia, karena surat tersebut
diminta sendiri dan diberikan kepada yang bersangkutan, sehingga yang
bersangkutan dapat membaca dan mengetahui isinya.
c. Isi keterangan tentang pribadi
seseorang biasanya merupakan hal-hal yang bagus saja. Mungkin berkenaan dengan
kecakapan, kelakuan, prestasi, atau yang lainnya (Suprapto, 2014: 77).
6. Contoh Surat Rekomendasi
DEPARTEMEN AGAMA
KANTOR WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jalan Sukonandi
8, Yogyakarta 55166, Telepon 516030, Faksimile 589335
SURAT REKOMENDASI
Nomor:
W1/1/BA.03.2/123A/1997
Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan rekomendasi
kepada Panitia Pembangunan Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RISY-PDHI) yang
menggalang dana Ramadan 1417 H dengan menjalin kerjasama dengan Dewan
Masjid Indonesia, Panitia Penyelenggara Tarawih Keliling (Tarling),
Pejabat, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, dan Panitia Amil Zakat Infak dan Sedekah se-Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Rekomendasi ini dibuat
agar dapat digunakan seperlunya oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
22
Januari 1997
Kepala,
ttd.
H.
Muhda Hadisaputro, S.H.
NIP
150017920
|
(Sumber: Dirgo. Bahasa Surat Dinas. 1998: 265)
DINAS
PENDIDIKAN
SEKOLAH
MENEGAH KEJURUAN
SMK 13 SALATIGA
Jalan
Karya Bakti 73 Salatiga
Nomor : 114/SMK.13/SR/03 22
Juli 2003
Hal : Rekomendasi
Yth. Pimpinan PT Dian Raya
Jalan Mahardika 100
Bogor
Kami terangkan dengan
sesungguhnya bahwa:
Nama : Hadi Bahtiar
Alamat : Jalan Harimau 87 Salatiga
Status : Alumni SMK 13 Salatiga Tahun 2003
Yang bersangkutan merupakan
salah satu siswa berprestasi di SMK 13 Salatiga. Hal ini terlihat dari
nilai yang diraihnya. Selain itu, anak tersebut di atas juga kreatif dan
berkepribadian yang baik. Selama di sekolah aktif sebagai pengurus OSIS
menduduki seksi kerohanian.
Demikian keterangan ini kami
buat dengan sesungguhnya, semoga bermanfaat.
Kepala
SMK 13 Salatiga
Drs.
Budi Raharja
NIP.
130987654
|
(Sumber:
Suprapto. Penuntun Praktis Surat Menyurat
Dinas
Resmi Bahasa Indonesia. 2014: 81)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat referensi dan rekomendasi dibuat oleh pimpinan atau
pejabat pada suatu lembaga, instansi, badan usaha, perusahaan,
organisasi, atau lainnya untuk
menilai atau mengevaluasi seseorang karena diminta sendiri oleh pihak yang
bersangkutan untuk kepentingan pribadinya.
Surat
referensi berisi keterangan-keterangan yang sesungguhnya, bahkan yang bersifat
rahasia sekalipun. Pemberi referensi tidak boleh memberikan keterangan palsu,
dan yang lebih utama isi surat tersebut hanya boleh diketahui oleh pembuat
referensi sendiri dan pihak yang memintanya. Sedangkan surat rekomendasi tidak
bersifat rahasia, dan informasi yang diberikan oleh pemberi referensi bersifat
subyektif. Penilaian yang diberikan kepada penerima referensi juga hanya
bersifat positif.
B. Saran
Surat
referensi dan surat rekomendasi sangat diperlukan bagi suatu badan usaha,
instansi, perusahaan, organisasi, atau lainnya. Surat tersebut dibuat untuk
memperkuat posisi orang yang menerimanya. Pemberi surat referensi dan
rekomendasi tidak boleh memberikan keterangan palsu dan yang lebih utama isi
surat tersebut hanya boleh diketahui oleh pembuat referensi sendiri dan pihak
yang memintanya. Untuk itu penulis
menyarankan agar pembaca dapat memperhatikan tata cara pembuatan surat
referensi dan rekomendasi tersebut secara tepat dan benar, sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pembuatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Adlan dan Tanzili. 2006. Pedoman
Lengkap Menulis Surat. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.
Sabariyanto, Dirgo. 1998. Bahasa Surat Dinas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
Suprapto. 2014. Penuntun Praktis Surat Menyurat Dinas Resmi Bahasa Indonesia. Bandung:
CV. Mandar Maju.
No comments:
Post a Comment