Monday, July 6, 2015

ARTIKEL TENTANG KLASIFIKASI DDC, UDC, DAN LCC

by @agus wahyu priutomo

PENGERTIAN DDC, UDC, DAN LCC

A.  SEJARAH UDC, LCC, DAN DDC

a.    Sejarah UDC Universal Decimal Classification)
Awalnya berdasarkan Dewey Decimal Classification , UDC dikembangkan sebagai sistem klasifikasi analytico-sintetik baru dengan kosakata secara signifikan lebih besar dan sintaks yang memungkinkan pengindeksan konten yang sangat rinci dan pencarian informasi dalam koleksi besar.
Dalam edisi pertama pada tahun 1905, UDC sudah termasuk banyak fitur yang revolusioner dalam konteks klasifikasi pengetahuan: tabel berlaku umum (aspek-free) konsep disebut tabel tambahan umum, serangkaian tabel tambahan khusus dengan atribut tertentu tetapi dapat digunakan kembali dalam bidang tertentu pengetahuan, sistem notasi ekspresif dengan menghubungkan simbol dan aturan sintaks untuk memungkinkan koordinasi mata pelajaran dan penciptaan bahasa dokumentasi yang tepat. Meskipun awalnya dirancang sebagai pengindeksan dan pengambilan sistem, karena struktur dan skalabilitas logis, UDC telah menjadi salah satu yang paling banyak digunakan sistem organisasi pengetahuan di perpustakaan, di mana ia digunakan baik untuk pengaturan rak, pengindeksan konten atau keduanya.
Kode UDC dapat menggambarkan setiap jenis dokumen atau objek untuk setiap tingkat yang diinginkan detail. Ini dapat termasuk dokumen tekstual dan media lain seperti film, video, rekaman suara, ilustrasi , peta serta realia seperti museum benda.

Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan : Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Ar-Ruzz, 2007


b.    Sejarah LCC (Library of Congress Classification)
Library of congress didirikan pada tahun 1800. Pada mulanya klasifikasi menggunakan sistem ukuran (folio, quarto, octavo dan sebagainya). Dengan subsidi nomor perolehan (accessing number). Sejak tahun 1812 koleksi berkembang hingga 3000 volume, maka diperlukan sistem klasifikasi yang baik. Mulai tahun 1902 oleh para anggota library of congress AS diterbitkan skema klasifikasi.
Klasifikasi diciptakan oleh Herbert Putnam pada tahun 1897, tepat sebelum ia diasumsikan kepustakawanan Kongres. Dengan saran dari Charles Ammi Cutter, itu dipengaruhi oleh nya Cutter ekspansif Klasifikasi (dikembangkan di tahun 1880-an) dan oleh DDC, Dewey (dari 1876). Ini dirancang khusus untuk tujuan dan koleksi Perpustakaan Kongres untuk menggantikan sistem lokasi tetap dikembangkan oleh Thomas Jefferson . Pada saat Putnam berangkat dari jabatannya pada tahun 1939, semua kelas kecuali K (UU) dan bagian B (Filsafat dan Agama) dikembangkan dengan baik.

c.    Sejarah DDC (Dewey Decimal Classification)
DDC merupakan klasifikasi berdasarkan disiplin, bukan hanya pengelompokkan koleksi berdasarkan subjek belaka9. Pembagian kelas utama dan subkelas berdasarkan disiplin akademis atau bidang kajian, bukannya berdasarkan subjek. Hasilnya ialah subjek yang sama mungkin memperoleh tempat kelas lebih dari satu. Misalnya subjek keluarga mungkin digolongkan dalam kelas etika, agama, sosiologi, adat-istiadat, keluarga berencana, rumah tangga, hukum dan sebagainya.
Sistem klasifikasi DDC diciptakan oleh Melville Louis Kossuth Dewey10 pada tahun 1873 dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1876, yaitu sebuah pamflet berjudul A Classification and Subject Index for Cataloguing and Arrangging the Books and Pamphlets of a Library. Penerbitan pamflet tersebut menandai terbitnya sistem Dewey Decimal Classification, yang lebih dikenal dengan singkatannya, DDC. Edisi pertama terbit setebal 44 halaman, diterbitkan dengan nama pengarang anonim, berisi kata pendahuluan, bagan untuk 10 kelas utama yang dibagi secara desimal menjadi 1000 kategori bernomor 000-999, serta indeks subjek berabjad.

B.  DEFINISI UDC, LCC, DAN DDC
a.    Definisi UDC (Universal Decimal Classification )
Universal Decimal Classification (UDC) adalah bibliografi dan klasifikasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Paul Otlet dan Henry La Fontaine (Belgia), Frits Donker Druyvis (Belanda) dan para anggota anonim (bermacam-macam kebangsaan) tidak terhitung jumlahnya yang tergabung dalam Federation International de Documentation (FID) pada akhir abad ke-19. UDC menyediakan pengaturan sistematis dari semua cabang pengetahuan manusia diatur sebagai sistem yang koheren di mana bidang pengetahuan terkait dan saling terkait.  UDC juga merupakan adaptasi dari DDC.
Struktur kelas utama UDC sama halnya dengan DDC, yakni dengan angka utama satu digit. Struktur kelas utama UDC sebagai berikut:
       general bibliography, libraries, etc
1        Filsafat, metafisika, psikologi, logika, etika
2        Agama, theologi
3        Ilmu-ilmu sosial
4        (kini kosong, semula untuk linguistik, filologi)
5        Matematika dan ilmu-ilmu alam
6        Ilmu-ilmu terapan, kedokteran, teknologi
7        Seni, rekreasi, hiburan, olah raga
8        Linguistik, filologi, sastra,belles-lettres
9        Geografi, biografi, sejarah
b.    Definisi LCC (Library of Congress Classification )
Library of Congress Classification (LCC) adalah sistem klasifikasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Perpustakaan Kongres . Hal ini digunakan oleh sebagian besar penelitian dan akademis perpustakaan di Amerika Serikat dan beberapa negara lain; di negara-negara tersebut, sebagian besar perpustakaan umum dan perpustakaan akademis kecil terus menggunakan lebih tua Dewey Decimal Classification (DDC). di mana hubungan hirarkis antara topik ditunjukkan oleh angka-angka yang dapat terus dibagi.
            A         Bidang Ilmu
            B         Filsafat. Psikologi. Agama
            C         Ilmu sejarah (Umum)
            D         Sejarah (Umum). Eropa (Umum)
            E-F      Sejarah: Amerika
            G         Geografi. Antropologi. Rekreasi
            H         Ilmu Sosial
            J           Ilmu Politik
            K         Hukum
            L          Pendidikan
            M         Musik
            N         Seni Rupa
            P          Bahasa dan Sastra
            Q         Ilmu
            R         Obat
            S          Pertanian
            T          Tegnologi
            U         Ilmu Militer
            V         Ilmu Kelautan (untuk Naval History, lihat DF )
            Z          Bibliografi dan Ilmu Perpustakaan
Lasa HS. 2001. Naskah Leksikon Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: [s.n].
c.     Definisi DDC ( Dewey Decimal Classification )
DDC adalah sebuah sistem klasifikasi perpustakaan yang diciptakan oleh Melvil Dewey (1851-1931) pada tahun 1876, edisi pertama berupa pamflet dengan judul “A Classification and Subject Index for Cataloguing and Arranging the Books and Phamplets of a Library” setebal 42 halaman yakni 12 halaman pendahuluan, 12 halaman bagan, 18 halaman indeks.
DDC yang pertama memuat 52 halaman dan sekarang sudah berkembang sampai edisi 22 tahun 2003, terdiri dari 4 volume dengan jumlah halaman 3.983. DDC juga menerbitkan edisi ringkas sampai edisi ringkas ke-14 yang terbit pada tahun 2004. Selain DDC terdapat juga UDC, UDC merupakan ekstensi dari DDC, diterbitkan kali pertama tahun 1905 dengan nama classification Decimal. Bedanya UDC menggunakan sekurang-kurangnya satu angka arab untuk notasi, sementara DDC menggunakan sedikitnya 3 angka arab (Suwarno, 2007: 77).
Susunan subjek pada sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey ini meliputi seluruh ilmu pengetahuan manusia, menurut sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey, imu pengetahuan manusia dapat dibagi ke dalam sepuluh kelas utama (main class) yang biasa disebut Ringkasan Pertama (First Summary) seperti tertera berikut ini”
000 – 099 Karya umum
100 – 199 Filsafat
200 – 299 Agama
300 – 399 Ilmu Sosial
400 – 499 Bahasa
500 – 599 Ilmu pengetahuan murni
600 – 699 Ilmu pengetahuan terapan/ teknologi
700 – 799 Seni, olahraga, hiburan
800 – 899 Kesusasteraan
900 – 999 Biografi ilmu bumi, sejarah

C.  KELEBIHAN DAN KEKURANGAN UDC, LCC, DAN DDC
a.    Kelebihan dan kekurangan UDC
1.    Kelebihan
mampu memberi hubungan subyek dari pada DDC. Kemampuan ini diperoleh dari penggunaan indikator faset atau simbol yang menandai bagian komponen sebuah nomor kelas.
2.    Kekurangan 
Agar skemanya lentur dan saat menyesuaikan dengan berbagai keadaan, maka masing-masing perpustakaan perlu membuat aturan tertentu. Hal ini dilakukan agar dapat menghindari kekacauan dalam pemakaian skema.
Kata “universal” dalam judul hanya mengacu kecakupan subyek, karena tidak pernah diletakkan aturan untuk pemakaiannya secara internasional. Akibatnya penafsiran UDC sama banyaknya seperti pemakaiannya.
Biasanya digunakan pada perpustakaan khusus yang memiliki koleksi bertopik khusus pula sehingga pengembangnya beragam misal di indonesia pada perpustakaan dinas pertanian akan berbeda dengan perpustakaan khusus di inggris dalam penggunaan UDC sebagai standar klasifikasi koleksinya.
Indeks edisi ringkas kurang baik, karena banyak memberikan notasi yang tidak terdaftar dalam bagan dan menghilangkan beberapa istilah yang terdapat pada bagan.

b.    Kelebihan dan kekurangan LCC
1.    Kekurangan
Istilah-istilah penting banyak yang tidak terdaftar, serta dikacaukan dengan pegulangan sub-bagian seperti yang terdapat pada bagan
Contoh :
RJ        1-570   pediaatrics
       47.3-47.4         genetic aspects
             50-51         examination –diagnosis
             52-52         Therapeutics

2.    kelebihan
Memiliki lembaga yang siap menerima konsultasi apabila terdapat koleksi yang belum tersedia notasi klasifikasinya dan dengan segera dibuatkan.
Contoh:
ketika ada koleksi terbaru yang mengenai negara sudan selatan, dimana sudan selatan baru merdeka tahun 2011. Dan ternyata ada koleksi yang menyangut letak sudan selatan dan tidak ada pada LLC maka dapat meminta nomor notasi pada bagian perevisi LCC.
c.    Kelebihan dan kekurangan DDC
1.    Kekuangan
Kurang dapat menjamin pemakaian skema taat asas. Adanya relokasi dan “phoenix schedule” sering menimbulkan masalah bagi pustakawan karena setiap kali terjadi relokasi dan “phoenix schedule” maka pustakawan harus melakukan klasifikasi ulang. terlalu American centris dan kurang memberi perhatian pada bidang-bidang di luar Amerika dan Eropa Barat, seperti bidang agama, manajemen, pemerintahan, dan bahasa-bahasa. 
2.    Kelebihan
Pada sistemnya yang praktis, notasi murni dengan angka arab dikenal secara universal. terdapat badan yang mengawasi perkembangan dan terus mengadakan peninjauan ulang untuk penyempurnaan edisi-edisi selanjutnya.


REFERENSI
Suwarno, Wiji. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan : Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Ar-Ruzz, 2007
Lasa HS. 2001. Naskah Leksikon Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: [s.n].
Hamakonda, Towa dan J.N.B. Tairas. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: BPK: Gunung Mulya, 1995
Sulistyo-Basuki. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Tjiptono, Fandy, (2008). Service management: mewujudkan layanan prima. Yogyakarta: Penerbit Andi.



No comments:

Post a Comment