Sunday, July 5, 2015

MAKALAH BAHASA INDONESIA KONSERFASI DAN PRESERFASI BAHAN PUSTAKA

by @agus wahyu priutomo
KONSERFASI DAN PRESERFASI BAHAN PUSTAKA

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Menulis Resensi Buku Dan Ringkasan”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
  1. IBU Ika Kismayani, S. IP., M.IP. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan.
  1. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Pengantar Ilmu Perpustakaan.
  1. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
  1. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Koserfasi dan Preserfasi, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 5 Desember  2014


Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1.      Latar Belakang. 1
2.      Rumusan Masalah. 1
3.      Tujuan. 2
BAB II  PEMBAHASAN.. 3
1.      Pengertian  koservasi dan preservasi 3
2.      Tujuan. 3
3.      Fungsi pelestarian bahan pustaka. 4
4.      Factor-faktor yang dapat merusak daftar pustaka. 5
5.      Langakah-langkah memperbaiki bahan pustaka. 6
6.      Usaha pncegahan kerusakan terhadap daftar pustaka : 6
BAB III  PENUTUP. 8
1.      Kesimpulan. 8
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Banyaknya koleksi yang ada di perpustakaan membutuhkan konserfasi dan preserfasi. Pustakawan dapat menata buku dan mengklasifikasikan baik secara jenis golongannya. Sehingga pemustaka dapat mudah menemukan buku yang akan di temu kembali untuk digunakan kembali, selain itu pemustaka dapat merasa nyaman dengan perpustakaan tersebut.
Pemustaka akan  kembali untuk  sekedar menbaca karena koleksi buku yang ada dalam perpustaakan tersebut rapi dan mudah untuk di temu balik. Koleksi tidak mengalami kerusakan dan mengalami pelestarian dan perawatan agar tidak kotor dan tidak dapat digunakan oleh pemustakanya lagi dan akan di tinggalkan oleh pemustaka. Itulah konserfasi dan preserfasi hal yang penting karena secara tidak langsung dapat menarik minat baca pemustaka untuk kembali sekedar membaca.
Kelompok kami memilih judul konserfasi dan preserfasi karena kita seorang calon pustawana yang harus membuat minat baca pemustaka untuk kembali ke perpustakaan tersebut. Salah saetu dengan cara konserfasi dan preserfasi, sehingga pemustaka akan senang dan merasa nyaman dengan keadaan yang ada diperpustakaan tersebut. Pemustaka dapat mencari buku dengan mudah dan nyaman untuk sekedar membaca saja.      

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil yakni :
1.      Apa yang dimaksud dengan konsefasi?
2.      Bagaimana cara melakukan konserfasi pada bahan pustaka?
3.      Apa yang dimaksud dengan preserfasi?
4.      Bagaimana cara melakukan preserfasi pada bahan pustaka?
5.      Apa perbedaan konserfasi dan preserfasi pada bahan pustaka?


3.      Tujuan
Tujuan pembuatan  makalah ini :
1.      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Konserfasi.
2.      Menjelaskan tujuan konserfasi.
3.      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Preserfasi.
4.      Menjelaskan cara Preserfasi.
5.      Menjelaskan perbedaan konserfasi dan preserfasi

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian  koservasi dan preservasi

            Pada umumnya, perpustakaan adalah tempat untuk mencari suatu sumber informasi yang berupa alat cetak ( buku ) yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyampaikan informasi yang  dapat dimanfaatkan oleh pustakawan secara efektif dan efisien. Agar penggunaan daftar pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut tidak cepat rusak dan dapat digunakan oleh pustakawan dalam jangka waktu yang lama.
            Konservasi pada umumnya biasanya disebut dengan pelestarian atau perawatan daftar pustakan agar tidak mengalami kerusakan. Koservasi adalah suatu proses di dalam perpustakaan untuk menjaga dan melestarikan semua bahan koleksi yang ada agar tetap dalam keadaan baik.
            Preservasi adalah suatu proses pelestarian pada koleksi buku cetak maupun non-cetak pada suatu perpustakaan tersebut agar tidak cepat rusak dan kotor. Preservasi biasanya kegiatan yang terencana dan dikelola dengan baik dengan perpustakaan tersebut.

2.      Tujuan
            Konsevasi dan preservasi daftar pustaka di bidang perpustakaan memiliki tujuan yaitu pelestarian dan perawatan daftar pustaka agar tidak mengalami kerusakan, baik kerusakan bentuk fisik dan isi (melindungi kandungan informasi yang ada didalamnya). Konservasi dan preservasi daftar pustaka dibidang perpustakaan juga dapat melestarikan kanduangan suatu informasi dengan cara mengganti media lain ke dalam (alih media). Misalnya : Mikrofilm, Mikrofish, Foto reproduksi, dan Fotocopy, atau juga melakukan pelestarian kedua-duanya dengan bentuk fisik dan kandungan informasi yang ada.
     Ada beberapa tujuan yang berkaitan dalam pemeliharaan atau pelestarian bahan pustaka di perpustakaan :
1.   Menyelamatkan bahan pustaka
                  Menyelamatkan bahan pustaka adalah menyelamatkan atau melestariakan nilai-nilai yang terkandung didalam setiap bahan pustaka tersebut.
2.   Menjaga dan melestarikan bentuk fisik asli bahan pustaka
                  Menjaga dan melestarikan bentuk fisik asli bahan pustaka adalah menyelamatkan bentuk asli suatu buku atau daftar pustaka tersebut.
3.   Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka
                  Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka dengan cara menyampuli pada buku, menjaga kerapian atau tatanan pada buku di rak.
4.   Mengaasi kekurangan ruang pada perpustakaan
        Mengatasi kekurangan ruang pada perpustakaan dengan membuat kenyamanan pustakawan membaca. Sehingga bias membuat pustakawan yang membaca merasa nyama dengan tetap menjaga keindahandan kerapian pada daftar pustaka.
5.   Proses temu balik
                  Proses temu balik dapat mengakses daftar pustaka dengan cepat dengan cara memproses temu balik atau penelusuran sehingga dapat diperoleh informasi yang akan dicari atau di temu balik.
                  Dapat mengakses daftar pustaka dengan cepat yaitu dengan cara proses temu balik ataupun penelusuran sehingga dapat diperoleh informasi yang akan dicari atau ditemu balik.

3.      Fungsi pelestarian bahan pustaka
     Tugas perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi antara lain mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan pustaka yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka secara efektif dan efisien.agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan apat dipakai dalam jangka waktu yang relative lama, dan juga memerlukan suatu proses penanganan agar bahan pustaka terhindar dari kerusakan dan juga mempertahankan kandungan informasi itu sendiri atau yang sering kita sebut sebagai preservasi bahan pustaka.
     Kegiatan bahan pemeliharaan bahan pustaka juga memiliki beberapa fungsi antara lain :
1.   Fungsi perlindungan
Adalah upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor  yang mengakibatkan faktor kerusakan.
2.   Fungsi pengawetan
        Aalah upaya pengawetan terhadap bahan pustak agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi.
3.   Fungsi kesehatan
Adalah upaya menjaga bahan  pustaka agar tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca.
4.   Fungsi pendidikan
Adalah upaya memberikan pendidikan kepada pembaca dan cara memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar.

4.      Factor-faktor yang dapat merusak daftar pustaka
               Ada beberapa cara dalam pencegahan dan perawatan bahan pustaka yang bisa dilakukan di perpustakaan dikelompokkan menurut factor-faktor berikut:
1.   Factor biologi
Biasanya diupayakan agar setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan tersebut tidak dibolehkan membwa makanan ataupun minuman ke dalam ruang baca agar terhindar dari binatang-binatang pengerat seperti tikus. Adapun rak buku yang digunakan terbuat dari jenis kayu ataupn logam, dan buku ditata rapi sehingga sirkulasi udaranya ada untuk menghindari adanya serangga. Memeriksa buku secara rutin dan berkala untuk membersihkan tempat penyimpanan buku yang biasanya suhunya lembab dan bisa menimbulkan adanya jamur.
2.      Factor fisika (alamiah)
         Factor fisika (alamiah) anatara lain :
a.       Debu
               Untuk menghilangkan debu yang ada pada koleksi pustaka. Biasanya pustawan membersihkan debu dengan cara menggunakan penyedot debu (vacuum cleaner) bisa juga dipasang AC / Filter penyaring udara, alat pembersih udara (air cleaner) atau deisediakan almari kaca.
b.      Suhu Udara / Kelembapan
               Mengatur suhu udara dalam ruangan kuranga lebih 20oc – 24oc, dan dapat juga memasang alat dehumidifier anti jamur (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almari) yang berfungsi untuk menjaga dan mengatur suhu udara dan tingkat kelengkapan.
c.       Cahaya
(1)   Matahari
               Koleksi pustaka harus dihindari dari sinar matahari langsung, yaitu dengan memasang filter flexy glass atau polyester film.
(2)   Listrik / Lampu
               Koleksi pustaka harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang bersal dari lampu neon dengan cara memberikan filter  ( UV Fluorescent Light ) atau seng oksida dan titanium oksida.
3.      Factor kimia
Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan member bahan penahan.
4.      Factor lain-lain
Manusia dapat menumbuhkan kesadaran para pemustaka untuk menjaga penting nya bahan pustaka, dapat memberikan sanksi kepada pemustaka yang sengaja merusak daftar pustaka. Menghindarkan dari bencana yang tidak dapat diprediksi.
5.      Langakah-langkah memperbaiki bahan pustaka
1.    Menambal kertas
     Penmabalan kertas dilakukan karena ada kertas yang berlubang ataupun robek
2.    Memutihkan kertas kertas yang terkena debu atau lumpur yang berwarna kecoklatan.
3.    Mengencangkan benang jilidan yang kendor
4.    Mengganti halaman yang robek dengan mnegganti fotocopy baru
5.    Memperbaiki punggung buku, engsel buku ataupun sampul buka yang rusak

6.      Usaha pncegahan kerusakan terhadap daftar pustaka :
1.      Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh manusia,
2.      Mencegah kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan oleh jamur,
3.      Mencegah kerusakan sampul,
4.      Mencegah kerusakan pada engsel atau jilidan buku
5.      Mencegah kerusakan bahan pustak karena terdapat lembaran yang terlapas
6.      Mencegah kerusakan bahan pustaka karena coretan tinta
7.      Mecegah kerusakan bahan pustaka karena karena noda makanan dan minuman,
8.      Menvegah kerusakan bahan pustaka karena kerapuhan,
9.      Mencegah krusakan bahan pustaka karena pemudaran warna kertas,
10.  Mencegah kerusakan bahan pustaka karena penyobekan halaman ataupun pengambilan gambar.

BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
                Perpustakaan harus memiliki system konservasi dan preservasi untuk melestarikan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut.  Sehingga pemustaka dapat mencari bahan pustaka dengan mudah, karena pustakawan mempunyai tugas mengelompokkan bahan pustaka sesuai jenisnya agar mudah untuk ditemu balikkan.
            Konservasi dan preservasi  memiliki peranan penting dalam pemberdayaan perpustakaan sendiri karena tanpa adanya konservasi dan preservasi bahan pustaka/koleksi yang dimiliki oleh suatu perpstakaan tidak aka ada gunanya.

DAFTAR PUSTAKA

Martoatmodjo, Karmidi. 2010. Materi Pokok Pelestarian Bahan Pustaka Ed. 1. Jakarta : Universitas Terbuka
Sulistyo Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka utama.
Sumardji, P. 1987. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius
Sutarno, NS.  2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan  Praktis.  Jakarta :  Sagung Seto
Rozak, Muhammadin, Retno Anggraini, Supriyanto. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip. Jakarta : Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip.

No comments:

Post a Comment