by @agus wahyu priutomo
KONSERFASI
DAN PRESERFASI BAHAN PUSTAKA
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Menulis Resensi Buku Dan Ringkasan”.
Penyusunan
makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
- IBU Ika Kismayani, S. IP., M.IP. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan.
- Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Pengantar Ilmu Perpustakaan.
- Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
- Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “Koserfasi dan Preserfasi”, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan makalah ini baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 5 Desember 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian koservasi dan preservasi
2. Tujuan
3. Fungsi pelestarian
bahan pustaka
4. Factor-faktor yang
dapat merusak daftar pustaka
5. Langakah-langkah
memperbaiki bahan pustaka
6. Usaha pncegahan
kerusakan terhadap daftar pustaka :
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Banyaknya
koleksi yang ada di perpustakaan membutuhkan konserfasi dan preserfasi.
Pustakawan dapat menata buku dan mengklasifikasikan baik secara jenis
golongannya. Sehingga pemustaka dapat mudah menemukan buku yang akan di temu
kembali untuk digunakan kembali, selain itu pemustaka dapat merasa nyaman
dengan perpustakaan tersebut.
Pemustaka
akan kembali untuk sekedar menbaca karena koleksi buku yang ada
dalam perpustaakan tersebut rapi dan mudah untuk di temu balik. Koleksi tidak
mengalami kerusakan dan mengalami pelestarian dan perawatan agar tidak kotor dan
tidak dapat digunakan oleh pemustakanya lagi dan akan di tinggalkan oleh
pemustaka. Itulah konserfasi dan preserfasi hal yang penting karena secara
tidak langsung dapat menarik minat baca pemustaka untuk kembali sekedar
membaca.
Kelompok
kami memilih judul konserfasi dan preserfasi karena kita seorang calon
pustawana yang harus membuat minat baca pemustaka untuk kembali ke perpustakaan
tersebut. Salah saetu dengan cara konserfasi dan preserfasi, sehingga pemustaka
akan senang dan merasa nyaman dengan keadaan yang ada diperpustakaan tersebut. Pemustaka
dapat mencari buku dengan mudah dan nyaman untuk sekedar membaca saja.
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil yakni :
1. Apa
yang dimaksud dengan konsefasi?
2. Bagaimana
cara melakukan konserfasi pada bahan pustaka?
3. Apa
yang dimaksud dengan preserfasi?
4. Bagaimana
cara melakukan preserfasi pada bahan pustaka?
5. Apa
perbedaan konserfasi dan preserfasi pada bahan pustaka?
Tujuan pembuatan makalah ini :
1. Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan Konserfasi.
2. Menjelaskan
tujuan konserfasi.
3. Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan Preserfasi.
4. Menjelaskan
cara Preserfasi.
5. Menjelaskan
perbedaan konserfasi dan preserfasi
Pada
umumnya, perpustakaan adalah tempat untuk mencari suatu sumber informasi yang
berupa alat cetak ( buku ) yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan
menyampaikan informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh pustakawan secara efektif dan efisien. Agar penggunaan daftar
pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut tidak cepat rusak dan dapat
digunakan oleh pustakawan dalam jangka waktu yang lama.
Konservasi
pada umumnya biasanya disebut dengan pelestarian atau perawatan daftar pustakan
agar tidak mengalami kerusakan. Koservasi adalah suatu proses di dalam
perpustakaan untuk menjaga dan melestarikan semua bahan koleksi yang ada agar
tetap dalam keadaan baik.
Preservasi adalah suatu proses
pelestarian pada koleksi buku cetak maupun non-cetak pada suatu perpustakaan
tersebut agar tidak cepat rusak dan kotor. Preservasi biasanya kegiatan yang
terencana dan dikelola dengan baik dengan perpustakaan tersebut.
Konsevasi
dan preservasi daftar pustaka di bidang perpustakaan memiliki tujuan yaitu
pelestarian dan perawatan daftar pustaka agar tidak mengalami kerusakan, baik
kerusakan bentuk fisik dan isi (melindungi kandungan informasi yang ada
didalamnya). Konservasi dan preservasi daftar pustaka dibidang perpustakaan
juga dapat melestarikan kanduangan suatu informasi dengan cara mengganti media
lain ke dalam (alih media). Misalnya : Mikrofilm, Mikrofish, Foto reproduksi,
dan Fotocopy, atau juga melakukan pelestarian kedua-duanya dengan bentuk fisik
dan kandungan informasi yang ada.
Ada beberapa
tujuan yang berkaitan dalam pemeliharaan atau pelestarian bahan pustaka di
perpustakaan :
1. Menyelamatkan bahan pustaka
Menyelamatkan
bahan pustaka adalah menyelamatkan atau melestariakan nilai-nilai yang terkandung
didalam setiap bahan pustaka tersebut.
2. Menjaga dan melestarikan bentuk fisik asli bahan
pustaka
Menjaga dan melestarikan bentuk
fisik asli bahan pustaka adalah menyelamatkan bentuk asli suatu buku atau
daftar pustaka tersebut.
3. Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka
Menjaga
keindahan dan kerapian bahan pustaka dengan cara menyampuli pada buku, menjaga
kerapian atau tatanan pada buku di rak.
4. Mengaasi kekurangan ruang pada perpustakaan
Mengatasi kekurangan ruang pada
perpustakaan dengan membuat kenyamanan pustakawan membaca. Sehingga bias
membuat pustakawan yang membaca merasa nyama dengan tetap menjaga keindahandan
kerapian pada daftar pustaka.
5. Proses temu balik
Proses
temu balik dapat mengakses daftar pustaka dengan cepat dengan cara memproses
temu balik atau penelusuran sehingga dapat diperoleh informasi yang akan dicari
atau di temu balik.
Dapat
mengakses daftar pustaka dengan cepat yaitu dengan cara proses temu balik
ataupun penelusuran sehingga dapat diperoleh informasi yang akan dicari atau
ditemu balik.
Tugas
perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi antara lain mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan bahan pustaka yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka
secara efektif dan efisien.agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan apat
dipakai dalam jangka waktu yang relative lama, dan juga memerlukan suatu proses
penanganan agar bahan pustaka terhindar dari kerusakan dan juga mempertahankan
kandungan informasi itu sendiri atau yang sering kita sebut sebagai preservasi
bahan pustaka.
Kegiatan
bahan pemeliharaan bahan pustaka juga memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Fungsi perlindungan
Adalah upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa
faktor yang mengakibatkan faktor
kerusakan.
2. Fungsi pengawetan
Aalah upaya pengawetan terhadap bahan
pustak agar tidak cepat rusak dan dapat dimanfaatkan lebih lama lagi.
3. Fungsi kesehatan
Adalah upaya menjaga bahan pustaka agar tetap dalam kondisi bersih
sehingga tidak berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca.
4. Fungsi pendidikan
Adalah upaya memberikan pendidikan kepada pembaca dan
cara memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar.
Ada
beberapa cara dalam pencegahan dan perawatan bahan pustaka yang bisa dilakukan
di perpustakaan dikelompokkan menurut factor-faktor berikut:
1. Factor biologi
Biasanya diupayakan agar setiap pemustaka yang datang
ke perpustakaan tersebut tidak dibolehkan membwa makanan ataupun minuman ke
dalam ruang baca agar terhindar dari binatang-binatang pengerat seperti tikus.
Adapun rak buku yang digunakan terbuat dari jenis kayu ataupn logam, dan buku
ditata rapi sehingga sirkulasi udaranya ada untuk menghindari adanya serangga.
Memeriksa buku secara rutin dan berkala untuk membersihkan tempat penyimpanan
buku yang biasanya suhunya lembab dan bisa menimbulkan adanya jamur.
2. Factor fisika (alamiah)
Factor
fisika (alamiah) anatara lain :
a. Debu
Untuk
menghilangkan debu yang ada pada koleksi pustaka. Biasanya pustawan membersihkan
debu dengan cara menggunakan penyedot debu (vacuum cleaner) bisa juga dipasang
AC / Filter penyaring udara, alat pembersih udara (air cleaner) atau
deisediakan almari kaca.
b. Suhu Udara / Kelembapan
Mengatur
suhu udara dalam ruangan kuranga lebih 20oc – 24oc, dan
dapat juga memasang alat dehumidifier anti jamur (untuk ruangan) atau silicagel
(untuk almari) yang berfungsi untuk menjaga dan mengatur suhu udara dan tingkat
kelengkapan.
c. Cahaya
(1) Matahari
Koleksi
pustaka harus dihindari dari sinar matahari langsung, yaitu dengan memasang
filter flexy glass atau polyester film.
(2) Listrik / Lampu
Koleksi
pustaka harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang bersal dari lampu neon
dengan cara memberikan filter ( UV
Fluorescent Light ) atau seng oksida dan titanium oksida.
3. Factor kimia
Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan
member bahan penahan.
4. Factor lain-lain
Manusia dapat menumbuhkan kesadaran para pemustaka
untuk menjaga penting nya bahan pustaka, dapat memberikan sanksi kepada
pemustaka yang sengaja merusak daftar pustaka. Menghindarkan dari bencana yang
tidak dapat diprediksi.
1. Menambal kertas
Penmabalan
kertas dilakukan karena ada kertas yang berlubang ataupun robek
2. Memutihkan kertas kertas yang terkena debu atau lumpur
yang berwarna kecoklatan.
3. Mengencangkan benang jilidan yang kendor
4. Mengganti halaman yang robek dengan mnegganti fotocopy
baru
5. Memperbaiki punggung buku, engsel buku ataupun sampul
buka yang rusak
1. Mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh
manusia,
2. Mencegah kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan
oleh jamur,
3. Mencegah kerusakan sampul,
4. Mencegah kerusakan pada engsel atau jilidan buku
5. Mencegah kerusakan bahan pustak karena terdapat
lembaran yang terlapas
6. Mencegah kerusakan bahan pustaka karena coretan tinta
7. Mecegah kerusakan bahan pustaka karena karena noda
makanan dan minuman,
8. Menvegah kerusakan bahan pustaka karena kerapuhan,
9. Mencegah krusakan bahan pustaka karena pemudaran warna
kertas,
10. Mencegah kerusakan bahan pustaka karena penyobekan
halaman ataupun pengambilan gambar.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Perpustakaan harus memiliki system konservasi dan
preservasi untuk melestarikan bahan pustaka yang ada di perpustakaan
tersebut. Sehingga pemustaka dapat
mencari bahan pustaka dengan mudah, karena pustakawan mempunyai tugas
mengelompokkan bahan pustaka sesuai jenisnya agar mudah untuk ditemu balikkan.
Konservasi
dan preservasi memiliki peranan penting
dalam pemberdayaan perpustakaan sendiri karena tanpa adanya konservasi dan
preservasi bahan pustaka/koleksi yang dimiliki oleh suatu perpstakaan tidak aka
ada gunanya.
Martoatmodjo, Karmidi. 2010. Materi Pokok Pelestarian Bahan Pustaka Ed. 1.
Jakarta : Universitas Terbuka
Sulistyo Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta :
Gramedia Pustaka utama.
Sumardji, P. 1987. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta :
Kanisius
Sutarno, NS. 2006. Manajemen
Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :
Sagung Seto
Rozak, Muhammadin, Retno Anggraini,
Supriyanto. 1992. Pelestarian Bahan
Pustaka dan Arsip. Jakarta : Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip.
No comments:
Post a Comment