by @agus wahyu priutomo
PERPUSTAKAAN KELILING
A. Pendahuluan
Perpustakaan terus berkembang sesuai dengan
perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Perpustakaan ada di tengah-tengah
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang informasi dan ilmu
pengetahuan. Perpustakaan sebagai salah satu sarana pemenuhan kebutuhan
masayarakat terhadap informasi dan ilmu pengetahuan ditujukan untuk seluruh
lapisan masyarakat, baik yang berada di pusat kota maupun yang berada di daerah
terpencil. Untuk itu dibutuhkan pemberharuan yang dapat menunjang kinerja
perpustakaan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menghadirkan perpustakaan keliling. Sutarno (2006:18) menjelaskan
perpustakaan keliling merupakan perpustakaan yang melayani penduduk dengan cara
langsung hadir atau mendatangi tempat tinggal atau tempat masyarakat
beraktivitas. Kendaraan yang digunakan untuk melayani masyarakat disesuaikan
dengan kondisi geografis daerah tertentu, seperti mini bus, metro mini, bus,
dan sepeda motor. Perpustakaan keliling menjangkau lebih jauh tempat tinggal
masyarakat yang belum atau sulit dicapai oleh layanan perpustakaan yang
menetap.
Pengelolaan
perpustakaan keliling penting sebagai evaluasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas layanan perpustakaan. George R. Terry (dalam Sutarno 2006:135)
berpendapat bahwa dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang
ditampilkan oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organising), penggerakan (actuating),
pengawasan (controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagi
proses merencanakan, mengorganising, memimpin, dan mengendalikan upaya
organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara
efektif dan efisien.
Setiap
unit perpustakaan keliling dapat melayani beberapa pos baca (service point) disuatu
kecematan atau kelurahan, sehingga jangkauan layanan perpustakaan umum dapat
lebih luas. Perpustakaan keliling tidak saja bermanfaat bagi masyarakat yang
tidak dapat dinikmati layanan Kantor Perpustakaan Umum, tetapi juga bermanfaat
bagi masyarakat kecematan atau kelurahan yang belum mengenal sama sekali fungsi
dan makna perpustakaan keliling secara umum.
B. Pembahasan
a. Definisi
perpustakaan keliling
Perpustakaan
keliling sebagai salah satu perangkat pendidikan non formal berupaya untuk ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Untuk
melaksanakan amanat itu perpustakaan keliling mempunyai tugas mengumpulkan,
memilih, dan menyajikan karya-karya manusia kepada masyarakat yang tidak
terlayani oleh perpustakaan umum (Hardjoprakoso, 1992)
Perpustakaan berasal dari kata dasar
pustaka. Pustaka yang berarti buku, juga menimbulkan istilah turunan lain
seperti bahan pustaka, pustakawan, kepustakawanan, kepustakaan dan ilmu
perpustakaan. Maka istilah tersebut berbeda dengan makna kata aslinya. Pustaka
telah dikenal manusia sejak tahun 5000 sebelum masehi. Bahan-bahan itu
disimpan, diolah, dan disebarluaskan melalui sebuah pranata yang dibentuk
khusus untuk keperluan itu, yang disebut perpustakaan. Dan dalam
perkembangannya tumbuh pula pranata lain yang kegiatannya mirip, bahkan tumpang
tindih dengan perpustakaan, antara lain dokumentasi dan arsip.
Perpustakaan juga berarti sebuah
ruangan, bagian dari sebuah gedung ataupun gedung tersendiri yang digunakan
untuk menyimpan buku serta terbitan lainnya. Bahan-bahan pustaka itu disimpan
menurut tata susunan tertentu untuk kepentingan pembaca, bukan untuk dijual dengan
tujuan mencari untung. Jadi jelaslah bahwa perpustakaan berbeda dengan toko
buku. Pada perpustakaan buku yang dimilikinya digunakan untuk kepentingan
pembaca, sehingga tujuan perpustakaan bukanlah mencari untung. Pada toko buku,
buku yang dimilikinya disusun untuk dijual dengan tujuan mencari laba.
Sedangkan perpustakaan keliling
merupakan perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh
pelayanan perpustakaan umum, dengan mengunjungi pusat pemukiman masyarakat,
yang merupakan peningkatan dan perluasan pelayanan perpustakaan wilayah atau
perpustakaan umum Tingkat II. Jadi yang dimaksudkan perpustakaan keliling
disini adalah merupakan perpustakaan umum untuk melayani masyarakat yang tidak
terjangkau atau sulit dijangkau oleh pelayanan perpustakaan umum mengingat
keterbatasan dan kelemahan perpustakaan umum. Sementara masyarakat Indonesia
disamping tersebar di berbagai kepulauan, di berbagai daerah pemukiman tentu
merasa kesulitan untuk memanfaatkan jasa pelayanan perpustakaan mengunjungi
pusat-pusat pemukiman masyarakat. Sehingga jasa perpustakaan umum lebih dapat
dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Dalam mengelilingkan
buku-buku perpustakaan tentu menggunakan jasa transportasi, jasa pengelola
maupun jasa penyalur. Dimana komponen-komponen tersebut saling kait-mengait
sebagai sistem pelayanan.
b. Tujuan
perpustakaan keliling
Penyelenggaraan perpustakaan
keliling bertujuan untuk
1. meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat sampai ke daerah terpencil yang belum/tidak memungkinkan adanya perpustakaan permanen.
2. membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan nonformal kepada publik luas.
3. memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya kepada publik.
4. memperkenalkan jasa perpustakaan kepada publik.
5. meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat, dan
6. mengadakan kerja sama dengan lembaga masyarakat sosial, pendidikan, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan intelektual dan kultural masyarakat (PerpustakaanNasional 1992).
c. Fungsi perpustakaan keliling
Perpustakaan keliling merupakan perpanjangan atau perluasan jangkauan layanan perpustakaan umum yang berfungsi untuk mempertemukan bahan bacaan dengan pembacanya di daerah yang relatif jauh dari perpustakaan umum atau karena situasi dan kondisi tertentu, tidak sempat datang ke perpustakaan umum. Walaupun masih terdapat banyak kendala dalam perwujudannya, fungsi utama dari perpustakaa keliling adalah mendekatkan informasi kepada masyarakat desa, karena mereka belum mampu memperoleh informasi secara mandiri. Dengan kata lain, hakekat keberadaan perpustakaan keliling adalah pelayanan bagi pembaca. Apa pun bentuk operasionalnya, yang penting bahan bacaan dapat dimanfaatkan dan dirasakan oleh publik pembaca.
Secara umum perpustakaan keliling dan perpustakaan umum mengacu kepada
prinsip-prinsip yang sama, yaitu
1. pendidikan bersifat seumur hidup (lifelong education). Dalam hal ini perpustakaan keliling pun ikut memelihara dan menyediakan sarana untuk pengembangan perorangan ataukelompok pada semua tingkat pendidikan dan kemampuan.
2. sumber informasi dan rujukan. Artinya perpustakaan menyediakan kemudahan bagi pemakai berupa akses cepat (diberikan dalam waktu yang singkat) dan tepat (sesuai dengan kehendak dan minat pembaca) terhadap penggunaan informasi.
3. bahan hiburan. Artinya perpustakaan memiliki peranan penting dalam mendorong penggunaan secara aktif rekreasi dan punyai waktu senggang dengan menyediakan bahan bacaan. Dan perpustakaan juga sepatutnya menjadi lembaga pro deo yang tak pandang bulu, tempat di mana masyarakat dapat memperoleh informasi secara cuma-cuma tanpa membedakan baik jenis kelamin, umur, ras, pekerjaan, agama, partai pilitik maupun kedudukan sosial. Dan
4. pusat kehidupan dan kebudayaan. Dalam hal ini, perpustakaan keliling pun merupakan pusat kehidupan dan kebudayaan (peradaban) yang secara aktif mempromosikan partisipasi pada semua bentuk seni dan hasil kreasi manusia (Perpustakaan Nasional RI, 1992:1)
C. Penutup
a. Kesimpulan
Pertama, dengan adanya perpustakaan keliling masyarakat yang suka membaca tetapi tidak ada uang untuk membeli buku dan jika pergi ke perpustakaan juga memakan biaya transport yang banyak sekarang telah dapat menikmati hobi mereka. Pemustaka yang sebelumnya tidak suka membaca setelah adanya perpustakaan keliling juga tertarik untuk membaca. Kedua, adanya perpustakaan keliling pemustaka lebih mudah mendapat informasi yang dibutuhkan dan Pemustaka yang jauh dari perpustakaan umum dapat menikmati layanan perpustakaan dengan adanya perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan tempat yang tidak ada perpustakaan umunya. Adanya perpustakaan keliling dapat menjangkau masyarakat yang jauh dari perpustakaan umum. Masyarakat yang jauh dari perpustakaan umum juga dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa harus pergi jauh mengunjungi perpustakaan umum yang berada sangat jauh dari kediaman mereka dan Pemerintah dapat memahami masih pentingnya pendidikan di mata masyarakat.
D. Referensi
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik: Sagung Seto
Sutarno NS. 2006. Mengenal Perpustakaan. Jakarta: Jala Permata
https://noerhayati.wordpress.com/2008/06/02/perpustakaan-keliling-sebagai-alternatif-bagi-pelayanan-pendidikan/ di akses 05/05/2015
No comments:
Post a Comment